Jumat, 05 Agustus 2016

Sebagian Kegiatan Rumah Tahfidz Tasnim Darussalam

Rumah Tahfidz Tasnim Darussalam Berdiri Sekitar Bulan Agustus 2013... Berdiri Di Rumah Sedekahan Pasutri Bapak Muhammad Yusuf Dan Ibu Agoestina... Dengan Alamat Perumahan Giwangan Asri 1 No.G6 Yogyakarta

Syawalan Dan Silaturahim Dengan Bpk. Muhammad Yusuf Dan Ibu Agoestina

Syawalan Dengan Keluarga Besar Bpk. Muhammad Yusuf  Dari Lampung

Yang Pada Mulanya Berisi Santriwati-Santriwati Mukim Seumuran SD... Dengan Berjalannya Waktu RT. Tasnim Darussalam Bermetamorfosis Menjadi Berisi Santriwati Mukim Mahasiswi Yang Kuliah Atau Seumuran SMA Yang Khusus Menghafalkan Al-Qur'an...


Ustadzah Irya Dan Ustazah Sutilah Membagikan Bantuan Buku Ke Para Santri 


Menerima Bantuan Buku Dan Alat-Alat Tulis


Wisuda 5 Juz Santri Tasnim Darussalam  

Berangkat Menuju Acara Wisuda Al-Qur'an Juz 30 Di Gelora Bung Karno Jakarta


Ustazh Irya Dan Ustazah Uun
Ustazah Irya Dengan Suami Bpk. Muhammad Nizaar
Menjadi Penguji Hafalan Al-Qur'an Tingkat Nasional


Menyemak Hafalan Al-Qur'an Para Santriwati

Sesekali Jalan-jalan Bersama Para Santriwati

Mewakili Orang Tua Santri Membawa Mereka Jalan-Jalan Dan Makan Diluar Pondokan

Menjadi Teman Dan Sahabat Para Santri

Dirumah Salah Satu Santri... Membaca Al-Qur'an Bil Ghoib Disemak Dan
 Disaksikan Oleh Orang Tua Dan Warga Sekitar
Bersilaturahim Ke Ponpes. Nurul Ummah Kotagede Menemui Ibunda Nyai Barokah Nawawi Meminta Izin
Agar Santri RT. Tasnim Darusalam Boleh Wisuda Sanad 30 Juz Dan Mendapat Ijazah Dari Ponpes
Proses Ujian Hafalan 30 Juz 
Prosesi Wisuda Sanad 30 Juz 
Bu Nyai Barokah Nawawi Mendoakan  Dan Mendaulat Hafidzoh 30 Juz Al-Qur'an
Foto Bersama Wali Santri
Foto Bersama Santri Yang Akan Di Wisuda 30 JUZ Al-Qur'an


Semoga Kedepannya Lebih Banyak Lagi Santriwati Rumah Tahfidz Tasnim Darussalam Yang Allah Izinkan Menjadi Hafidzoh 30 JUZ Al-Qur'an... Aamiin Ya Robbal 'Arsyil 'Adhiim...

Kamis, 04 Agustus 2016

Renovasi Rumah Tahfidz

Anda Berminat Sedekah...?


Kedasyatan Sedekah Ke Rumah Tahfidz...!



Mampukah Anda Membaca Al Qur'an Ribuan Ayat  Atau BerJuz-Juz Setiap Hari...?


Mampukah Anda Sholat Malam/Tahajud Setiap Hari...?


Mampukah Anda Puasa Senin Kamis Selamanya...?


Maukah Anda Setiap Hari Mendapatkan Pahala Dari Ribuan Huruf  Ayat-Ayat Al-qur'an...?


Maukah Anda Mendapatkan Pahala Serupa Seorang Hafidz Al Qur'an Walaupun Anda Belum Dikaruniai Allah SWT Sebagai Seorang Hafidz/Hafidzoh...?


Maukah Anda Membeli Tanah/Istana Di Syurga...?


Maukah Suatu Saat Nanti Entah Anda... Atau Anak Keturunan Anda... Diangkat Derajatnya Oleh Allah SWT Sehingga Anda Atau Anak Keturun Anda... Dipermudah Oleh Allah SWT Menjadi Ahli Al Qur'an Dan Keluarganya Allah SWT...?




Allah SWT Berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن تَنصُرُوا اللهَ يَنصُرْكُمْ وَ يُثَبِّتْ أَقْدَامَكًمْ


Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
[QS Muhammad/ 47: 7].

Dari Ibnu Umar radliyallahu anhuma bahwasanya Rosulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wa sallam bersabda,

      وَ مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِى حَاجَتِهِ

“Dan barangsiapa yang berusaha memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah juga akan berusaha memenuhi kebutuhannya”. 
[HR al-Bukhoriy: 2442, 6951, Muslim: 2580, Abu Dawud: 4893, at-Turmudziy: 1426 dan Ahmad: II/ 91. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].

Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wa sallam,

وَ اللهُ فىِ عَوْنِ اْلعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فىِ عَوْنِ أَخِيْهِ

 “Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya”. 
[HR Muslim: 2699, at-Turmudziy: 1930, 1425, 2945, Abu Dawud: 4946, Ibnu Majah: 225 dan Ahmad: II/ 252, 296, 500, 514. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy Shahih].

Anda Akan Mendapatkan Pahala Seperti Pahalanya Orang Yang Anda Fasilitasi/Sedekahi... Tanpa Mengurangi Pahalanya Orang Yang Melakukan Ibadah Tersebut....


Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ فَطَّرَ صَائِماً كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ (رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ وَقَالَ حَدِيثٌ حَسَنٌ صحيح

“Barangsiapa yang memberi makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka baginya pahala yang semisal orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun.”
(HR. At Tirmidzi, beliau berkata, “Hadits Hasan Shahih”)


Dari ‘Ali, ia berkata, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

« إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ »

“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.”


Doa Para Hafidz Al-Qur'an Juga Para Santri Qur'an Mustajab...


Karena Mereka Menjaga Diri Dari Bermaksiat Kepada Allah SWT...
Karena Mereka Rajin Berpuasa...
Karena Mereka Selalu Membaca Firman Allah SWT Hampir Tiap Detik/Harinya...
Karena Mereka Rajin Sholat Malam...
Dan Karena Mereka Selalu Mendoakan Para Penolong Agama Allah SWT... Yaitu Para Donatur Rumah Tahfidz...

Dari Abu Ad-Darda’  dia berkata: Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” 
(HR. Muslim no. 4912)

Dalam riwayat lain dengan lafazh:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

“Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.” 


Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi.”
(H.R. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396).

Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:

بينما جبريل قاعد عند النبي صلى الله عليه وسلم سمع نقيضا من فوقه فرفع رأسه فقال هذا باب من السماء فتح اليوم لم يفتح قط إلا اليوم فنزل منه ملك فقال هذا ملك نزل إلى الأرض لم ينزل قط إلا اليوم فسلم وقال أبشر بنورين أوتيتهما لم يؤتهما نبي قبلك فاتحة الكتاب وخواتيم سورة البقرة لن تقرأ بحرف منهما إلا أعطيته

“Ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam duduk di hadapan Jibril, maka beliau mendengar suara menggelegar dari atas kepalanya, kemudian beliau mengangkat kepalanya, maka Jibril berkata, “Ini adalah salah satu pintu dari langit yang telah dibuka hari ini, tidak pernah sama sekali dibuka kecuali hari ini.” Turunlah darinya seorang malaikat. Maka disebutkan, “Ini adalah malaikat yang turun ke bumi, dan tidak pernah turun sebelumnya kecuali hari ini.” Kemudian dia mengucapkan salam. Maka malaikat tersebut mengatakan, “Bergembiralah dengan 2 cahaya yang telah diberikan kepada engkau (Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam), tidak pernah ada nabi seorang pun sebelumnya diberikan 2 cahaya ini: Surat Al-Fatihah dan akhir-akhir dari Surat Al-Baqarah (yaitu 2 ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah, ayat ke-285 dan ke-286). Tidaklah engkau membaca satu huruf pun di antara kedua Surat tersebut kecuali akan diberikan kepadamu(dikabulkan).”
(HR Muslim)


Maka Dengan Anda Bersedekah Kerumah Tahfidz... Dengan Izin Allah SWT... Anda Akan Mendapatkan Semua Kebaikan Dan Kemuliaan Di Dunia Dan Akhirat...


Dan Selanjutnya Setiap Orang Atau Keluarga Yang Anda Rekomendasikan Untuk Mengikuti Langkah Anda Menjadi Donatur Rumah Tahfidz  Maka Pahala Dan Ganjaran Anda Akan Semakin Berlipat Ganda Hingga Tak Terhingga...

Dan Ini Semua Merupakan Janji Allah SWT....

Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” 
(HR. Muslim no. 1893)

Hadits di atas semakna dengan hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah  Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda,

مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ

“Barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikit pun.”
(HR. Muslim no. 1017)

Siapa Bilang Harta Tidak Bisa Dibawa Mati...!




Dalam riwayat lain, Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya wafat ialah ilmu yang disebar­luaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan menuntut ilmu. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya” (HR. Ibnu Majah)


Hanya Amal Sholeh Dan Al-Qur'an Yang Bisa Menemani KIta Dalam Kubur

Persiapkan Akhiratmu Selagi Masih Ada Kesempatan....!


Kedasyatan Sedekah

     


     Sedekah Maupun Zakat merupakan bukti iman dan ketaatan manusia pada Allah SWT. Sedekah itu tidak dapat dipaksakan, melainkan panggilan hati dan jiwa untuk melakukannya dengan ikhlas dan dapat menyenangkan hati orang lain. Sedekah tidak hanya dalam bentuk harta benda saja, seperti halnya ibadah-ibadah fisik non materi, seperti menolong orang lain dengan tenaga dan pikirannya, senyum, memberi nafkah keluarga, mengajarkan ilmu, berdzikir, bahkan juga melakukan hubungan suami istri itu disebut dengan sedekah. Cangkupan sedekah dalam Islam itu sangat luas sekali. Namun, agar lebih utama harta benda yang kita miliki juga harus disedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Adapun yang berhak menerima zakat Dan Sedekah adalah salah satu dari 8 golongan yang disebutkan dalam firman Allah SWT:

إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاِبْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Sesunggguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya. dan para budak yang memerdekakan dirinya, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha mendengar. (Q.S. At Taubah: 60)


1. Fakir (Orang yang tidak memiliki harta)
2. Miskin (Orang yang penghasilannya tidak mencukupi)
3. Riqab (hamba sahaya atau budak)/ Budak Mukatab ( Budak Yang Sedang Mengangsur  Kebebasannya)
4. Gharim (Orang yang memiliki banyak hutang)
5. Mu'allaf (Orang yang baru masuk Islam)
6. Fisabilillah (Pejuang di jalan Allah)
7. Ibnu Sabil ( Anak yang sedang pergi menuntut ilmu )
8. Amil Zakat ( Pengelola Zakat )

Dan Yang Juga Termasuk Dalam Kelompok Katagori Fakir Miskin Adalah
1. Anak Yatim Dan Piatu.
2. Janda-Janda

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Muhammad SAW bersabda:

السَّاعِي عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِيْنِ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ أَوْ كَالَّذِي يَصُوْمُ النَّهَارَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ

“Orang yang membantu para janda dan orang miskin adalah seperti orang yang  berjihad di jalan Allah atau seperti orang yang selalu mengerjakan shaum di siang hari dan shalat di malam hari.” 

(Muttafaq ‘Alaih)

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ،فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ،وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ،

Artinya:
(1) Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
(2) Itulah orang yang menghardik anak yatim,
(3) Dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
(QS. Al-Maa-uun: 1-3)



Adapun keutamaan sedekah berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits diantaranya:

1. ORANG-ORANG YANG BERSEDEKAH AKAN DILIPAT GANDAKAN PAHALANYA OLEH ALLAH SWT.

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak“.
(QS. Al-Hadid: 18)

Dalam sebuah hadits Qudsi dikatakan yang artinya
“Barang siapa berniat untuk bersedekah, kecepatan Allah membalasnya lebih dari gerakan sedekahnya“.

Allah berfirman yang artinya:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (shodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrahNya) lagi Maha Mengetahui“. 
(QS. Al-Baqoroh: 261)



2. SEDEKAH DAPAT MENGHAPUSKAN DOSA-DOSA
Firman Allah Azza wa Jalla :

إِنْ تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ

“Jika kalian meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepada kalian dan mengampuni kalian. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun”. 
(QS.at-taghabun:17)

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api“.
(HR. At-Tirmidzi).

Akan tetapi, bukan berarti dosa-dosa akan terhapuskan begitu saja tanpa disertai dengan taubat dan perbuatan yang baik. Seperti halnya orang-orang yang mendapatkan hartanya dari jalan yang salah atau diharamkan (tidak halal), harta yang diperoleh dari hasil riba ataupun perbuatan ma’siat. Tentu tidak akan dapat menghapuskan dosa-dosa yang dimiliki.


3. SEDEKAH DAPAT MEMISAHKAN/MELINDUNGI DIRI DARI NERAKA

Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Bersedekahlah kamu sekalian, karena sesungguhnya sedekah itu pemisah dari neraka“.
Bersedekah itu tidak hanya harta, jika memiliki makanan, pakaian, atau hal apapun yang bisa bermanfaat untuk orang lain juga termasuk sedekah.

Nabi Muhammad SAW bersabda: 
“Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma“. 
(Muttafaqun ‘alaih)


4. ORANG YANG BERSEDEKAH AKAN MENDAPAT NAUNGAN PADA HARI AKHIR

Salah satu jenis manusia yang akan mendapatkan naungan pada hari akhir yakni orang yang gemar bersedekah. Namun ia menyembunyikannya dari tangan kirinya (Menyembunyikan Dari Diketahui Oleh Orang Lain). 

Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, maka ia menyembunyikan amalnya itu sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya“. 
(HR. Bukhari)

5. SEDEKAH DAPAT MEMADAMKAN PANASNYA ALAM KUBUR

Nabi Muhammad SAW bersabda:
 “Sesungguhnya sedekah itu benar-benar akan dapat memadamkan panasnya alam kubur bagi penghuninya, dan orang mukmin akan bernaung dibawah bayang-bayang sedekahnya“.
(HR. At-Thabrani)

6. SEDEKAH MERUPAKAN SALAH SATU AMAL YANG TIDAK PUTUS SAMPAI MATI

Nabi Muhammad SAW bersabda: 
“Apabila anak cucu Adam itu mati, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara yaitu: Shodaqoh jariyah, anak yang sholeh yang memohonkan ampunan untuknya (Ibu dan bapaknya) dan ilmu yang berguna setelahnya“
(HR. Abu Hurairoh)

7. SEDEKAH DAPAT MEMANJANGKAN UMUR

Nabi Muhammad SAW bersabda: 
“Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khotimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri“. 
(HR. Thabrani).

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“ Sesungguhnya didalam sedekah-sedekah itu ada lima perkara:
  1. Sedekah itu bisa menambah harta kekayaan mereka;
  2. Menjadi obat penyakit;
  3. Allah akan menghindarkan bahaya dari mereka;
  4. Mereka akan melewati jembatan shiratal mustaqim seperti halilintar yang menyambar; dan
  5. Mereka akan masuk kedalam surga tanpa dihisab dan disiksa”.
8. SEDEKAH DAPAT MENAMBAH HARTA KEKAYAAN

Jangan takut berkurang rezekinya karena bersedekah. Karena sedekah itu akan meluaskan , melapangkan dan membuka pintu rezeki. 

Nabi Muhammad SAW bersabda: 
“Tidak akan berkurang rezeki orang yang bersedekah, kecuali bertambah, bertambah dan bertambah“.

Allah SWT berfirman : 
“Apapun harta yang kalian infakkan maka Allah pasti akan menggantikannya, dan Dia adalah sebaik-baik pemberi rezeki“.
(QS. Saba ayat 39)



مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS Al-Baqoroh :245)



9. SEDEKAH DAPAT MENGOBATI PENYAKIT

Dengan bersedekah InsyaaAllah dapat menyembuhkan berbagai penyakit hati. Karena sedekah itu dapat membersihkan hati dan pikiran, dan atas seizinNya Allah akan ringankan dan menyembuhkan penyakit-penyakit orang-orang yang gemar bersedekah. 
Rasulullah Muhammad SAW bersabda: 
“Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan bersedekah“.

10. SEDEKAH DAPAT MENGHINDARKAN DARI SEGALA BALA' (MARABAHAYA)

Sedekah itu merupakan penolak bala’, penyubur pahala, menahan musibah dan kejahatan serta rezeki yang dilipat gandakan oleh Allah SWT. 

Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
 “Bersegeralah untuk bersedekah. Karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah“.

Dari nabi Muhammad SAW bersabda:
 “Asshodaqotu tasuddu sab’iina baaban minas suu-i” artinya: “Shodaqoh itu menutup tujuh puluh pintu kejahatan“.

11. ORANG YANG BERSEDEKAH AKAN MELEWATI JEMBATAN SHIROTOL MUSTAQIM DENGAN CEPAT

Jembatan shiratal mustaqim itu bagaikan rambut terbelah menjadi tujuh yang tajamnya melebihi silet, lebih tajam dari pedang, licin dan berduri. Jembatan ini berujung pada surga dan dibawahnya adalah neraka. Tidak sedikit manusia yang bisa melewatinya hanya dengan kedipan mata, seperti halilintar yang menyambar. Oleh karenanya, perbanyaklah bersedekah karena sedekah merupakan salah satu perbuatan dan amalan yang dapat menyelamatkan manusia pada hari akhir.

12. ORANG YANG AHLI BERSEDEKAH AKAN DIMASUKKAN KEDALAM SURGA TANPA HISAB DAN SIKSA

Sedekah yang dimaksud adalah sedekah yang penuh keikhlasan, tidak diumbar-umbar dengan sifat kesombongan dan niatnya hanya karena Allah ta’ala. InsyaaAllah, akan membukakan pintu surga bagi orang-orang yang gemar bersedekah karna Allah. 

Ada empat macam pembalasan sedekah, yaitu:
  1. Sedekah yang dibalas dengan sepuluh kali lipat ialah sedekah yang diberikan kepada para fakir miskin;
  2. Sedekah yang dibalas dengan tujuh puluh kali lipat ialah sedekah yang diberikan kepada sanak famili;
  3. Sedekah yang dibalas dengan tujuh ratus kali lipat ialah sedekah yang diberikan kepada teman-teman;
  4. Sedekah yang dibalas dengan seribu kali lipat ialah sedekah yang diberikan kepada Para Penuntut lmu.

Demikianlah pembahasan mengenai 12 Keutamaan Sedekah Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits semoga dapat memberikan motivasi kepada kita para Muslim dan Muslimah untuk gemar bersedekah walau hanya sedikit. Lakukanlah secara terus menerus karena shodaqoh jariyah tak akan pernah putus sampai kita mati. 

Aamiin Ya Robbal 'Alamiin

Sekian Terima Kasih 

Sumber: Ihya Ulumuddin dan Durratun Nasihin










Selasa, 02 Agustus 2016

Hadist Nabi Muhammad SAW

Hadist - Hadist  Mengenai Keutamaan Penghafal/Pembaca Al-Qur'an


     Pada Saat Kita Mencari Hadist-Hadist Mengenai Menghafal/Penghafal Al-Qur'an Kadang Kita Akan Mengalami Banyak Kesulitan Sebab...
Dizaman Rosululloh Muhammad SAW Al-Quran Belum Di Mushafkan Atau Ditulis Menjadi Sebuah Kitab... Semua Membaca Al-Qur'an Berdasarkan Hafalan Dari Mendengarkan Langsung Dari Rosululloh Dan Nabi Muhammad SAW Mendengkarkan Dan Menghafalkan Langsung Dari Malaikat Jibril Ataupun Melalui Mimpi...

     Jadi Dalam Hadist Rosululloh Kita Tidak Akan Menemukan Kata-Kata "Menghafal" Tetapi Kita Akan Banyak Menemui Kata "Keutamaan Membaca Al-Qur'an"...



     Dan Selanjutnya Penulis Akan Merangkum Sebahagian Kemuliaan Penghafal Al-Qur'an Yang Tersirat Dalam Utaian Sabda Rosululloh...

Hadits ke-1:


Dari Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

(( الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ )) متفقٌ عَلَيْهِ

“Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” [Al-Bukhari 4937, Muslim 244]

Hadits ke-2:

Dari shahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu berkata : saya mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

« يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا ».

“Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 805]

Hadits ke-3:

Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

« … اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ : الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا، اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ ».

“Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Ali ‘Imran. Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya. Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya.” [HR. Muslim 804]

Hadits ke-4:

عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».

“Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)

Hadits ke-5:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رضى الله عنه قَالَ : تَعَلَّمُوا هَذَا الْقُرْآنَ ، فَإِنَّكُمْ تُؤْجَرُونَ بِتِلاَوَتِهِ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرَ حَسَنَاتٍ ، أَمَا إِنِّى لاَ أَقُولُ بِ الم وَلَكِنْ بِأَلِفٍ وَلاَمٍ وَمِيمٍ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرُ حَسَنَاتٍ.

“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk الم , akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” (Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al hadits Ash Shahihah, no. 660)



Hadits ke-6:

 Dari Anas r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda,

 عَن اَنَسٍ رَضَيِ اللٌهُ عَنهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَي اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلَمَ اِنٌ للٌهِ اَهلِينَ مِنَ النٌاسِ قَالٌوا: مَن هٌم يَارَسُولَ اللٌهِ؟ قَالَ أهلُ القُرانَ هُم أهلُ اللٌهِ وَخَاصٌتٌهُ. (رواه النسائي وابن ماجه والحاكم واحمد)

 “Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia.” Para sahabatnya bertanya, “Siapakah mereka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang istimewa-Nya.” (Hr. nasai, Ibnu Majah, Hakim, dan Ahmad)

Hadits ke-7:

عَنْ فُضَالَةَ بنِ عَبيدٍ رَضَي اللٌهُ عَنهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَيِ اللهُ اَشَدُ أُذٌنًا إِلي قَارِئِ القُرآنِ مِنْ صَاحِبِ القَيْنَةِ اِلي قَيْنَتِهِ. (رواه ابن ماجه وابن حبان كذا في شرح الاحياء قلت وقال الحاكم صحيح على شرطهما وقال الذهبي منقطع).

Dari Fudhalah bin Ubaid R.A. berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Allah lebih mendengarkan dengan penuh perhatian kepada pembaca al qur’an dari pada seorang tuan yang mendengarkan nyanyian hamba perempuannya.” (Hr. Ibnu Majah, Ibnu Haban, dan Hakim Berkata Sahih dengan syaratnya, dan Aldhahibi berkata Mungatie)

Hadits ke-8:

عَنْ عَبْدِاللهِ بِنِ عُمَرَوَ رَضَىَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصّـِيَامُ وَالقُرْآنُ يَشْفَعَانِ للِعَبْدِ، يَقُوْلُ الصّـيِامُ رَبِّ أِنّي مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ والشَّرابَ في النَّهارِ فَشَفِّعنِيْ فِيهِ، وَيَقُوْلُ القُرْآنُ رَبِّ اِنّيِ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللّيْلِ فَشَفِّعني فِيهِ فَيُشَفَّعَاَنِ. (رواه أحمد وابن ابي الدنيا والطبراني في الكبير والحاكم وقال صحيح على شرط مسلم).

Dari Abdullah bin Amr R.A. berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Shaum dan Al Qur’an akan memberi syafaat bagi hamba (yang mengerjakannya). Shaum akan memohon, ‘Ya Allah, aku akan menghalanginya dari makan dan minum pada siang hari, maka teimalah syafaatku ini untuknya.’ Dan Al Qur’an berkata, ‘Ya Allah, aku telah menghalangi dari tidur pada malam hari, maka terimalah syafaatku ini untuknya.’ Akhirnya kedua syafaat itu diterima.” (Hr. Ahmad, Ibnu Abi Dunya, dan Thabrani)

Hadits ke-9:


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضى الله عنهُما قال: نَزَلَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلامُ عَلى رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَاَخْبَرَهُ اَنَّهُ سَتَكَونُ فِتَنٌ، قَالَ فَمَا الُمُخْرَجُ مِنْها يَا جِبْرِيْلُ قَالَ كِتَابُ اللهِ. (رواه رزين كذا في الرحمة المهداة).

Dari Ibnu Abbas R.A., ketika Jibril mengabarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Bahwa akan terjadi banyak fitnah. Beliau bertanya, ‘Apakah jalan keluar darinya, wahai Jibril?’ Jawab Jibril, “Kitabullah.” (Razin – Ar Rahmatul Muhdah)

Hadits ke-10:

عَنْ اَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَفَظَ على هؤلَآءِ الصَّلواتِ المَكْتُوْبَاتِ لَمْ يُكتَبْ مِنَ الغَافِلِيْنَ وَمَنْ قَرَاْءَ فيِ لَيْلَةٍ مِائَةَ آيَةٍ كُتِبَ مِنَ القَانِتِيْنَ. (رواه ابن خزيمه في صحيحه والحاكم وقال صحيح على شرطها).

Dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa menjaga shalat-shalat fardhu, maka tidak akan dicatat dalam golongan orang-orang yang lalai. Dan barangsiapa membaca seratus ayat pada malam hari, maka ia akan dicatat dalam golongan orang-orang yang taat.” (Hr. Ibnu Khuzaimah, Hakim, Shahih menurut syarat Bukhari Muslim) 




Hadits ke-11:

عَنْ اَبيْ ذَرٍ رَضِى اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلمَ: يَا اَبَا ذَرّ ٍ لَاَنْ تَغْدُ وَفَتَعَلَّمَ آيَةً مِنْ كِتَابِ اللهِ خَيْرٌ مِنْ تُصَلي مِائَةَ رَكْعةٍ وَلَاَنْ تَغْدُوَ وَتَعَلَّمَ باباً مِنَ الِعلمِ عُمِلَ بِهِ اَوَ لَمْ يُعْمَلُ بِهِ خَيْرٌ مِنْ اَنْ تُصَلّي الفَ رَكْعةٍ. (رواه ابن ماجه باسناد حسن).

Dari Dzar R.A., Rasulullah SAW. bersabda, “Wahai Abu Dzar, Sesungguhnya kepergianmu pada pagi hari untuk mempelajari satu ayat dari kitab Allah itu lebih baik bagimu dari pada kamu Shalat seratus rakaat. Dan sesungguhnya kepergianmu pada pagi hari untuk mempelajari satu bab dari ilmu, baik diamalkan atau tidak, itu lebih baik bagimu daripada shalat seribu rakaat.” (Hr. Ibnu Majah)

Hadits ke-12:

عَنْ اَبيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ مَنِ اسْتَمَعَ اِلى ايَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةٌ مُضَاعَفَةٌ وَمَنْ تَلَاهَا كَانَتْ لَهُ نُوْراً يَوْمَ القِيَامَةِ. (رواه احمد عن عبادة بن ميسرة واختلف توثيقه عن الحسن عن ابي هريره والجمهور على ان الحسن يسمع عن ابي هريره)

Dari AbuHurairah R.A. berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa mendengarkan satu ayat dari Kitab Allah, akan ditulis untuknya satu kebaikan yang dilipatgandakan, dan barangsiapa membacanya, maka baginya nur pada hari Kiamat.” (Hr. Ahmad) 

 Hadits ke-13:

عَن اَبيِ هُرَيَرةَ رَضَيِ اللٌهُ عَنهُ أنَ رَسُولَ اللٌهِ صَلَيِ اللٌهٌ عَلَيهِ وَسَلَم قَالَ مَا اجٌتَمَعَ قَومُ فيِ بَيتٍ مِن بُيُوتِ اللٌهِ يَتلُونَ كتَابَ اللٌهِ وَيَتَدَا رَسُونَه فِيمَا بَيْنَهُم إلا نَزَلتْ عليْهمُ السَكِينَةُ وَغَشِيتهُمُ الرَّحمةُ وَحَفَتهمُ الملآئكةُ وَذَكَرَهُمُ اللٌهُ فِيمَن عِندَهُ. (رواه مسلم وابو داوود)

Dari Abu Hurairah R.A. berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan saling mengajarkannya di antara mereka, melainkan diturunkan ke atas mereka sakinah, rahmat menyirami mereka, para malaikat mengerumuni mereka, dan Allah SWT. menyebut-nyebut mereka di kalangan (malaikat) yang ada disisiNYA.” (Hr. Muslim dan Abu Dawud)

Hadits ke-14:

عَن عَلِيٍ رَضَي اللٌهُ عَنهُ وَ كَرٌمَ اللٌهُ وَجهَة قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلٌيُ اللٌهُ عَلَيهَ وَسَلَمَ مَن قَرأ القُرانَ فَاستَظهَرَه فَحَلٌ حَلآلَه وَحَرٌمَ حَرَامَهُ اَدخَلَهُ اللٌهُ الجَنٌةَ وَشَفٌعَه فيِ عَشَرةَ مِن اَهلِ بَيِته كُلٌهٌم قَد وَجبت لَهُ النٌارُ.(رواه أحمد والترمذي وقال هذا حديث غريب وحفص بن سليمان الراوي ليس هو بالتقوى يضعف في الحديث ورواه أبن ماجه والدارمي).

Dari Ali karamallahu wajhah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa membaca Al Qur’an dan menghafalnya, lalu menghalalkan apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa yang diharamkannya, maka Allah SWT. akan memasukannya ke dalam Surga dan allah menjaminnya untuk member syafaat kepada sepuluh orang keluarganya yang kesemuanya telah diwajibkan masuk neraka.” (Hr. Ahmad dan Tirmidzi)

Hadits ke-15:

عَن عُقَبةَ بنِ عَامرٍ رَضَي اللٌهُ عَنهُ قَالَ : سَمِعتُ رَسُولَ اللٌهِ صَلَى اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلَمَ يَقُولُ لَوجُعِلَ القُرانُ فيِ اِهَابٍ ثُمٌ اُلقُيِ فيِ النَارِ مَا احتَرَقَ .(رواه الدارمي).

Dari Uqbah bin Amir R.A. berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Jika Al Qur’an dijadikan kedalam kulit kemudian dilemparkan kedalam api, niscaya tidak akan terbakar.” (Hr. Darami)



Hadits ke-16:
عَنْ اَبيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ مَنِ اسْتَمَعَ اِلى ايَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةٌ مُضَاعَفَةٌ وَمَنْ تَلَاهَا كَانَتْ لَهُ نُوْراً يَوْمَ القِيَامَةِ. (رواه احمد عن عبادة بن ميسرة واختلف توثيقه عن الحسن عن ابي هريره والجمهور على ان الحسن يسمع عن ابي هريره)

Dari Abu Hurairah R.A. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mendengarkan satu ayat dari Kitab Allah, akan ditulis untuknya satu kebaikan yang dilipatgandakan, dan barangsiapa membacanya, maka baginya nur pada hari Kiamat.” (Hr. Ahmad)

Hadits ke-17:

عَن عَبدِ اللٌهِ بنِ عُمَرَ رَضَى اللٌهُ عَنُهمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَي اللٌه عَلَيِه وَسَلَمَ يُقَالُ لِصَاحِبِ القُرانِ اِقَرأ وَارتقٌ وَرَتٌلٌ كًما كُنتَ تُرًتٌلٍ فيِ الدُنيَا فَاِنٌ مَنزِلَكَ فيِ اخٍرِايَةُ تَقرَأهُا. (رواه أحمد والترمذي وأبو داوود والنسائي).

Dari Abdullah bin Umar R.A. berkata bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, “(pada hari Kiamat kelak) akan disampaikan kepada ahli Al Qur’an, ‘Bacalah dan teruslah naik, bacalah dengan tartil seperti yang engkau telah membaca dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (Hr. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’I, Ibnu Majah, dan Ibnu Haban)


Hadits ke-18:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبَّاسٍ الْجُشَمِىِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ  إِنَّ سُورَةً مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِىَ سُورَةُ تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan pada kami Muhammad bin Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Qotadah, dari ‘Abbas Al Jusyamiy, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Ada suatu surat dari al qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: “Tabaarakalladzii biyadihil mulku… (surat Al Mulk)”
(HR. Tirmidzi no. 2891, Abu Daud no. 1400, Ibnu Majah no. 3786, dan Ahmad 2/299)

Hadist ke-19:

أخبرنا عبيد الله بن عبد الكريم وقال حدثنا محمد بن عبيد الله أبو ثابت المدني قال حدثنا بن أبي حازم عن سهيل بن أبي صالح عن عرفجة بن عبد الواحد عن عاصم بن أبي النجود عن زر عن عبد الله بن مسعود قال : من قرأ { تبارك الذي بيده الملك } كل ليلة منعه الله بها من عذاب القبر وكنا في عهد رسول الله صلى الله عليه و سلم نسميها المانعة وإنها في كتاب الله سورة من قرأ بها في كل ليلة فقد أكثر وأطاب

Telah menceritakan pada kami ‘Ubaidullah bin ‘Abdil Karim, ia berkata, telah menceritakan pada kami Muhammad bin ‘Ubaidillah Abu Tsabit Al Madini, ia berkata, telah menceritakan pada kami Ibnu Abi Hazim, dari Suhail bin Abi Sholih, dari ‘Arfajah bin ‘Abdul Wahid, dari ‘Ashim bin Abin Nujud, dari Zarr, dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Barangsiapa membaca “Tabarokalladzi bi yadihil mulk” (surat Al Mulk) setiap malam, maka Allah akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan surat tersebut “al Mani’ah” (penghalang dari siksa kubur).  Dia adalah salah satu surat di dalam Kitabullah. Barangsiapa membacanya setiap malam, maka ia telah memperbanyak dan telah berbuat kebaikan.” (HR. An Nasai dalam Al Kabir 6/179 dan Al Hakim)

Hadits ke-20:

عَن اَبٍي سَعيدٍ رَضَي اللٌهُ عَنهٌ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌه صَلٌى اللٌه عَلَيهٍ وَسَلٌمَ يَقُولُ الرَبُ تَبَاَركَ وَتَعَالى مَن شَغَلَهُ الُقرُانُ عَن ذَكرِي وَمَسْئلَتيِ اَعطَيتُه اَفضَلَ مَا اُعطِي السْاَئِلينً وَفَضلُ كَلآمِ اللٌه عَلى سَائِرِ الكَلآمِ كَفَضلِ اللٌه عَلى خَلقِه (رواه الترمذي والدارمي والبيهقي في الشعب ).

Dari Abu Sa’id R.A. berkata, Rasulullah SAW. Bersabda, “Allah berfirman, ‘barang siapa yang disibukan oleh Al Qur’an daripada berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sesuatu yang lebih utama daripada yang Aku berikan kepada orang-orang yang memohon kepada-Ku dan keutamaan kalam Allah diatas seluruh perkataan adalah seumpama keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (Hr. Tirmidzi, DArami, dan Baihaqi)



Hadits ke-21:

Dari Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ كَانُوا فِى الْقِرَاءَةِ سَوَاءً فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ … وَلاَ يَؤُمَّنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فِى سُلْطَانِهِ…

Yang paling berhak jadi imam adalah yang paling banyak hafalan al-Quran-nya. Jika dalam hafalan quran mereka sama, maka didahulukan yang paling paham dengan sunnah… dan seseorang tidak boleh menjadi imam di wilayah orang lain. (HR. Ahmad 17526, Muslim 1564, dan yang lainnya)

Hadits ke-22:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَجِىءُ الْقُرْآنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ حَلِّهِ فَيُلْبَسُ تَاجَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ زِدْهُ فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ ارْضَ عَنْهُ فَيَرْضَى عَنْهُ فَيُقَالُ لَهُ اقْرَأْ وَارْقَ وَتُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً

Al-Quran akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafidz al-Quran mahkota kemuliaan. Al-Quran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafidz quran, “Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu baca. (HR. Turmudzi 3164 dan beliau menilai Hasan shahih).

Hadits ke-23:

Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به أُلبس والداه يوم القيامة تاجاً من نور ضوؤه مثل ضوء الشمس ، ويكسى والداه حلتين لا تقوم لهما الدنيا فيقولان : بم كسينا هذا ؟ فيقال : بأخذ ولدكما القرآن

Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.”
(HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani).

Hadist ke-24:

Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يجيء القرآن يوم القيامة كالرجل الشاحب يقول لصاحبه : هل تعرفني ؟ أنا الذي كنتُ أُسهر ليلك وأظمئ هواجرك… ويوضع على رأسه تاج الوقار ، ويُكسى والداه حلَّتين لا تقوم لهما الدنيا وما فيها ، فيقولان : يا رب أنى لنا هذا ؟ فيقال لهما : بتعليم ولدكما القرآن

Al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu… ” kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya, dan kedua orang tuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Quran.”
(HR. Thabrani dalam al-Ausath 6/51, dan dishahihkan al-Albani).











Visi Dan Misi RT. Tasnim Darussalam




Visi:
  • Membangun masyarakat madani berbasis Tahfidzul Al-Qur'an untuk kemandirian ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan bertumpu pada sumberdaya lokal yang berorientasi pada pemuliaan Al-Qur’an.

Misi:
  • Mencetak para Penghafal Al-Qur’an
  • Mendakwahkan Al-Qur'an Dan Hadist Rosululloh.
Hal-hal Yang Akan Kami Upayakan Untuk Dilaksanakan Oleh Para Santri Adalah :
  1. Iqoomatul waajib waihyaaussunnah (mendirikan yang wajib dan menghidupkan yang sunnah).
  2. Sholat fardhu berjamaah pada awal waktu beserta shalat Qobliyah-Ba’diyah-nya,
  3. Tilaawatul Qur’an, hifdzuhu, fahmuhu, wal ’amalu bihi (membaca Al Qur’an, menghafalkan, memahami, dan mengamalkannya).
  4. Qiyamul Lail, Sholat Dhuhaa, Puasa Sunnah, Dzikir dan Sholawat.
  5. Zakat dan Sedekah.
  6. Atta’allum watta’liim (belajar dan mengajar).
  7. Addu’aa wal istid’aa (berdo’a dan minta dido’akan)
  8. Al-ikhlaas, as-shobru, as-syukru warridho (ikhlas, sabar, syukur dan ridho).
Rumah Tahfidz bertujuan :
  • Mencetak generasi penghafal Al-Qur’an yang mampu menghafal dan memahami Al-Qur’an Serta Mengamalkannya.
  • Rumah Tahfidz sebagai sarana penggerak di tengah masyarakat dalam pelaksanaan ibadah yang wajib dan sunnah.

Rumah Tahfidz Tasnim Darussalam

"PENGERTIAN RUMAH TAHFIDZ"

Adalah Bangunan Rumah Untuk Tempat Tinggal Yang Dihuni Orang-Orang Yang Ingin Belajar Mengaji Dan Menghafalkan Al-Qur'an...
Tahfidz Berasal Dari Kata Hafadzo Yang Berarti Menjaga...
Adapun Yang Dimaksud Disini Adalah Menjaga Dengan Menghafal Al Qur’an Diluar Kepala.
Jadi Rumah Tahfidz Adalah Rumah Yang Dipergunakan Sebagai Tempat Tahfidz/Menghapal Al-Qur’an KONSEP RUMAH TAHFIDZ Merupakan Ide/Gagasan DAARUL QUR’AN/Ustadz Yusuf Mansyur... Dalam Upaya Beliau Untuk Menerapkan DAQU METHODE dan program PEMBIBITAN PENGHAPAL AL QUR’AN ditengah-tengah masyarakat.

KENAPA RUMAH...???? 
YANG DIJADIKAN TEMPAT TAHFIDZ...???

Gagasannya Muncul Sederhana Dari Sebuah Keinginan Agar Penghafal-Penghapal Al-Qur’an Lahir Ditengah-Tengah Masyarakat Tidak Hanya Di Pondok Pesantren...
Dengan Melibatkan Potensi Masyarakat/Umat Islam Yang Ada Disekitar Rumah Tahfidz... Baik Guru Ngaji Yang Hafal Al Qur’an... Alim Ulama... Tokoh Masyarakat Maupun Donatur... Sebuah Program Dari... Oleh Dan Untuk Masyarakat/Umat Islam...

"RUMAH TAHFIDZ TASNIM DARUSSALAM" Merupakan Salah Satu Rumah Tahfidz Al-Qur’an Di Yogyakarta Yang Dulunya Dibawah Bimbingan/Kemitraan Dengan Darul Qur'annya Ustadz Yusuf Mansyur... Tetapi Dengan Berjalannya Waktu... Kami Pihak Pengurus Rumah Tahfidz Memutuskan Untuk Mandiri Dalam Mengurusi RT. Tasnim Darussalam...

Dengan  Dari Awal Saat Merintis Rumah Tahfidz... Alhamdulillah Kami Pengurus RT. Tasnim Darussalam Mendapatkan Pinjaman Sedekahan/Amanah Sebuah Rumah Tempat Tinggal Dari Pasutri Bapak MUHAMMAD YUSUF Dan Ibu AGUSTINA Yang Hingga Saat Ini Masih Kami Gunakan Untuk Mengurus Santriwati-Santriwati RT Tasnim Darussalam...

Dan Untuk Operasional "Tasnim Darussalam" Kami Dapat Dari Donatur Tetap Yaitu Wali/Orang Tua  Para Santriwati Itu Sendiri Juga Usaha Pribadi Pengurus Yaitu Irya Rias Pengantin Muslim Modern Dan Klinik Rumah Sehat

Dan Kami Pengurus Juga Menerima Bilamana Ada Diantara Anda Para Hamba Allah Yang Bertamu Ke Blog Ini Tergerak Hatinya... Untuk Juga Menjadi Bagian Dari Rumah Tahfidz Tasnim Darussalam Yaitu Menjadi Donatur Tetap Maupun Reguler Guna Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidik Dan Sarana Prasarana Para Santriwati Penghafal Al-Qur'an.

                 Hormat Kami

Pengurus RT. Tasnim Darussalam